
Di balik gencarnya narasi pertumbuhan ekonomi dan hilirisasi nikel, tersembunyi jerih payah dan nelangsa para pekerja yang menjadi tulang punggung industrialisasi. Laporan investigasi terbaru kami, “Jam Kerjanya Lama, Matinya Tiba-tiba“, mengungkap kondisi kerja yang mematikan di salah satu sabuk industri nikel Indonesia di Maluku Utara, tepatnya di Teluk Weda. Temuan kami menunjukkan bagaimana jam kerja panjang, dipadukan dengan paparan debu, kebisingan, dan suhu ekstrem, telah menciptakan krisis kesehatan yang diam-diam merusak tubuh dan masa depan para buruh.
Laporan ini merupakan hasil pengamatan, wawancara mendalam, pendampingan, dan kolaborasi pengukuran pajanan bahaya bersama para buruh di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera Tengah, Maluku Utara. PT IWIP merupakan salah satu pengelola kawasan industri pengolahan nikel terbesar di dunia. Januari 2025 lalu pekerjanya tercatat sebanyak 82.255, belum termasuk pekerja yang didatangkan dari Tiongkok. Dari jumlah ini, diperkirakan 13 persen lebih merupakan buruh perempuan yang aspirasinya juga penting untuk diangkat.
Selain menyibak kondisi kerja yang buruk, laporan ini juga menggambarkan bagaimana pekerja yang hendak melakukan pembuktian Penyakit Akibat Kerja harus menempuh proses yang rumit dan merepotkan. Melalui laporan ini kami berupaya menghadirkan dan mengetengahkan narasi dari para buruh yang sedang berupaya merebut kembali otoritas atas tubuh dan kesehatannya.
Klik tautan untuk membaca laporan submisi lengkap dalam versi Bahasa Indonesia: Jam Kerjanya Lama, Matinya Tiba-tiba